Perilaku
konsumen merupakan studi tentang individu atau kelompok terhadap proses
pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan produk atau jasa. Termasuk
juga tanggapan emosional, mental, dan perilakunya terhadap suatu produk.
Mempelajari perilaku konsumen merupakan hal yang penting karena dapat
membantu marketers mengerti apa yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam
pembelian. Sehingga bagian pemasaran dapat mengetahui bagaimana cara
memasarkan produknya secara maksimal kepada konsumen. Bagian pemasaran juga
harus mempelajari pola pembelian dan tren dari konsumen.
Manfaat
Perilaku Konsumen
Menurut Cooltrack ,
perilaku konsumen tak hanya berguna untuk pengembangan produk baru. Studi ini
juga dapat digunakan oleh product analyst untuk melakukan perbaikan produk yang
telah ada.
Tak hanya itu saja, masih ada banyak manfaat perilaku konsumen bagi penjualan dan pengembangan
produk . Beberapa di antaranya adalah:
1.
Memahami perbedaan berbagai kelompok
konsumen
Sebuah
produk bisa punya berbagai macam konsumen. Nah, setiap konsumen itu tentu
berbeda. Kebutuhan serta keinginan mereka juga tak sama. Bagaimana cara
memahami perbedaan ini? Studi perilaku konsumen adalah jawabannya.
2.
Merancang program pemasaran yang sesuai
Ingin
membuat program pemasaran yang sesuai dengan audiens? Tentu saja, kamu harus
memahami mereka dulu. Seperti yang sudah Glints sebutkan, pemahaman yang bisa
didapat dengan mempelajari perilaku konsumen. Nantinya, setiap program
pemasaran dapat dibuat khusus untuk kelompok konsumen tertentu, sesuai dengan
karakteristik perilaku mereka.
Studi
juga bisa memudahkan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan konsumen,
seperti:
·
Penggantian logo
·
Pengubahan kemasan
·
Pembuatan kampanye berhadiah
3.
Memprediksi tren pasar
Dari
waktu ke waktu, tren pasar terus berubah. Nah, perubahan ini bisa terus diikuti
dengan mempelajari perilaku konsumen . Otomatis, kita bisa membuat produk yang
sesuai perkembangan zaman. Tidak perlu membuang banyak sumber daya untuk
mengembangkan produk yang kurang tepat.
4.
Peningkatan daya saing dengan competitor
Studi
perilaku konsumen tidak hanya memahami audiens. Kamu juga bisa mendapat
informasi tentang kompetitor, seperti:
·
Apakah pelanggan membeli produk dari
pesaing?
·
Mengapa konsumen membeli produk dari
pesaing?
·
Menurut konsumen, apa yang membedakan
produkmu dan produk pesaing?
·
Kalau sudah mengenal kompetitor, buat
saja produk yang lebih unggul. Dengan begitu, daya saingmu bisa meningkat.
5.
Peningkatan layanan pelanggan
Tiap
konsumen membutuhkan bentuk layanan yang berbeda. Nah, perbedaan itu bisa
dipelajari lewat perilaku konsumen .
Dengan
begitu, kamu bisa memberikan layanan customer service yang berkualitas. Sebab,
semuanya sesuai dengan kebutuhan tiap pelanggan.
Tipe-tipe
Perilaku Konsumen
Secara garis besar, terdapat
beberapa tipe dari perilaku konsumen yang perlu diketahui:
1.
Perilaku pembelian untuk mengurangi
ketidaksesuaian (Dissonance-reducing buying behaviour)
Konsumen
sangat terlibat dalam proses pembelian suatu produk tapi kesulitan menentukan
perbedaan antar merek. Disonansi dapat terjadi ketika konsumen khawatir akan
menyesali pilihannya.
Perilaku
ini biasanya akan memilih berdasarkan harga dan kenyamanan, tetapi setelah
membeli akan mencari konfirmasi bahwa mereka membuat pilihan yang tepat.
2.
Perilaku pembelian yang kompleks
(Complex buying behavior)
Perilaku
ini terjadi saat konsumen membeli produk yang mahal dan jarang dibeli. Konsumen
juga sangat terlibat dalam proses pembelian dan telah melakukan riset
sebelumnya. Contoh dari perilaku ini adalah ketika membeli rumah atau mobil.
3.
Perilaku pembelian berdasarkan kebiasaan
(Habitual buying behaviour)
Konsumen
tipe ini memiliki keterlibatan dalam kategori produk atau merek. Misalnya
ketika konsumen berbelanja bahan pokok yang digunakan sehari-hari. Perilaku ini
menunjukan pola kebiasaan dan keputusan untuk membeli barang tidak berdasarkan
loyalty atau promosi dari produk tersebut.
4.
Perilaku pembelian yang mencari variasi
produk (Variety seeking behavior)
Pada
perilaku tipe ini, konsumen melakukan pembelian produk yang berbeda bukan
karena tidak puas terhadap produk sebelumnya, tetapi karena ingin mencoba
variasi lain. Misalnya konsumen yang mau mencoba parfum dengan wangi yang
berbeda.
Faktor-faktor
Perilaku Konsumen
Terdapat 3 faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen:
1. Faktor pribadi, meliputi ketertarikan
dan opini yang dipengaruhi oleh demografi seperti budaya, usia, gender, dan
lainnya.
2. Faktor psikologi, respon terhadap pesan dari pemasaran atau promosi dari suatu produk bergantung pada persepsi dan sikap dari individu itu sendiri.
3. Faktor sosial, Lingkungan, keluarga,
teman, pendidikan, pendapatan, media sosial merupakan faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen.
Bagaimana perilaku
konsumen pada era digital ini?
Teknologi yang semakin berkembang saat ini juga mempengaruhi perilaku
konsumen. Perkembangan e-commerce yang pesat membuat konsumen
banyak beralih melakukan pembelian produk atau jasa secara online.
Promosi yang dilakukan tiap e-commerce juga kian gencar,
sehingga konsumen banyak yang merubah perilakunya terhadap proses pembelian.
Produk dan jasa yang ditawarkan juga tidak terbatas. Program seperti diskon dan
iklan di berbagai media berhasil menarik konsumen bahkan sebelum masa
pandemi.
Saat
pandemi seperti ini, konsumen semakin banyak yang beralih melakukan pembelian
secara online. Selain lebih aman karena tidak kontak fisik dengan
orang lain, pembelian secara online juga lebih praktis.